Vega Prime Hotel Sorong Hadirkan 'Dapur Ibu': Kuliner Nusantara untuk Obati Kerinduan Perantau
Dipublikasikan: 27 Mei 2025 | Oleh: Kuliner Nusantara
Ketika Kuliner Bukan Sekadar Hidangan, Tapi Obat Rindu
Di tengah dinamika kota pelabuhan seperti Sorong, Papua Barat Daya, hadirnya sajian yang membangkitkan kenangan akan rumah menjadi sebuah kebutuhan emosional tersendiri bagi para perantau. Menyadari hal itu, Vega Prime Hotel Sorong mempersembahkan program kuliner eksklusif bertajuk “Dapur Ibu” — sebuah konsep dapur tematik yang menghidupkan kembali ragam cita rasa Nusantara dalam format autentik dan hangat.
Diluncurkan pada awal Ramadhan 2025, Dapur Ibu bukan sekadar restoran hotel biasa. Program ini menjadi bentuk dedikasi hotel dalam merespons kerinduan akan masakan khas Indonesia yang akrab dengan lidah dan jiwa para perantau, ekspatriat, maupun pelancong domestik.
Konsep Dapur Ibu: Personal, Tradisional, dan Emosional
Konsep “Dapur Ibu” yang diusung oleh manajemen Vega Prime Hotel dirancang dengan sentuhan yang sangat personal. Mulai dari penataan interior dapur terbuka yang menyerupai dapur rumahan khas Jawa atau Sumatera, hingga pemilihan bahan-bahan lokal yang diolah secara langsung oleh juru masak berpengalaman dari berbagai daerah.
Sajian andalan seperti Sayur Asem, Soto Kudus, Rendang Padang, hingga Papeda Kuah Kuning menjadi bagian dari rotasi menu harian. Bukan hanya menonjolkan rasa, tetapi juga aroma, cara penyajian, dan narasi kuliner yang menyertainya — menjadikan pengalaman bersantap tak ubahnya reuni kecil bersama kenangan masa lalu.

Menu Andalan yang Jadi Primadona
Setiap hari, “Dapur Ibu” menyuguhkan rotasi menu khas dari berbagai penjuru Nusantara. Mulai dari Gulai Cumi Hitam khas Madura, Ayam Tangkap Aceh, Rawon Surabaya, hingga Ikan Kuah Asam Manado—semuanya diolah menggunakan resep otentik dari daerah asalnya. Kehadiran menu ini bukan hanya memperkaya pilihan rasa, tetapi juga menciptakan pengalaman budaya lewat makanan.
Salah satu menu yang paling digemari adalah Nasi Goreng Kampung ala Sumatera Barat, disajikan dengan dendeng batokok dan sambal lado mudo. Aroma rempah yang menggoda dan tampilan yang menggugah selera menjadikan sajian ini selalu habis lebih cepat dibandingkan menu lainnya.
Teknik Masak Tradisional yang Dijaga Ketat
Untuk mempertahankan rasa autentik, tim kuliner Vega Prime Hotel Sorong menggunakan teknik memasak tradisional seperti slow cooking, penggunaan batu ulekan, dan fermentasi alami. Bahkan, beberapa bahan seperti dan kecombrang dikirim langsung dari daerah asal agar kualitas rasa tetap otentik.
Salah satu contoh nyata adalah Papeda Kuah Kuning, di mana sagu asli Sorong dimasak langsung di atas api kayu dan kuahnya diracik dari ikan laut segar dengan bumbu khas Papua. Proses ini tidak hanya menjaga rasa, tapi juga memperkenalkan tamu pada kekayaan teknik kuliner lokal.

Dampak Emosional Bagi Perantau dan Pekerja Lintas Daerah
Salah satu kekuatan utama dari “Dapur Ibu” adalah efek emosional yang ditimbulkannya. Banyak tamu hotel, terutama perantau dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi yang mengaku tersentuh saat mencicipi kembali makanan yang mengingatkan mereka pada rumah. Beberapa bahkan menyebut bahwa makan malam di Dapur Ibu serasa “mudik di tengah pekerjaan”.
Pengalaman emosional ini bukan hanya retorika. Psikolog kuliner dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Fitria Aulia, menyatakan bahwa makanan dengan sentuhan budaya dan sejarah personal dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan menurunkan stres, terutama bagi individu yang tinggal jauh dari kampung halaman.
Respons Pasar Lokal dan Wisatawan Domestik
Tak hanya perantau, Dapur Ibu juga mendapat sambutan hangat dari warga lokal Sorong dan wisatawan domestik. Para tamu yang menginap di Vega Prime Hotel Sorong memberikan ulasan positif di berbagai platform seperti Google Review dan Traveloka, menyebut “rasa khas rumahan yang sulit ditemukan di restoran modern lainnya.”
Bahkan, beberapa pengunjung dari luar hotel sengaja datang hanya untuk mencicipi menu harian Dapur Ibu. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan kuliner berbasis budaya lokal dan kerinduan emosional adalah strategi yang tidak hanya menyentuh hati, tapi juga menciptakan loyalitas pelanggan.

Refleksi Bisnis: Menghadirkan Kenangan Jadi Strategi
Dari sudut pandang bisnis, langkah Vega Prime Hotel Sorong menghadirkan “Dapur Ibu” adalah bentuk inovasi strategis dalam industri hospitality. Ketika mayoritas hotel berlomba menyajikan makanan internasional, Vega Prime memilih diferensiasi melalui kekuatan lokal: nostalgia, budaya, dan rasa rumah.
Pendekatan ini bukan hanya berhasil menggaet loyalitas pelanggan, tetapi juga memperkuat positioning brand sebagai hotel yang ‘lebih dari sekadar tempat menginap’. Dengan menjadikan pengalaman kuliner sebagai titik emosional, hotel ini secara tidak langsung menciptakan retensi dan word-of-mouth yang kuat di kalangan tamu.
Menumbuhkan Apresiasi Terhadap Kuliner Nusantara
Lebih dari aspek komersial, “Dapur Ibu” berkontribusi dalam pelestarian kuliner Indonesia. Melibatkan juru masak dari berbagai daerah, menggunakan teknik memasak tradisional, dan menyajikan cerita di balik setiap hidangan, menjadi bentuk konkret dari misi edukatif dan kultural.
Di tengah serbuan makanan modern dan cepat saji, hadirnya ruang seperti Dapur Ibu adalah bentuk perlawanan halus yang mengingatkan kita bahwa rasa, memori, dan identitas bisa bersatu dalam sepiring gulai atau semangkuk soto. Pengalaman makan menjadi cara menghidupkan kembali Indonesia—satu suapan demi satu suapan.