5 Tempat Makan Legendaris yang Sudah Berdiri Lebih dari 20 Tahun di Indonesia

Makanan Legendaris yang Sudah Buka Lebih dari 20 Tahun

Indonesia dikenal sebagai surga kuliner yang kaya akan cita rasa dan sejarah. Di berbagai penjuru Nusantara, terdapat warung atau restoran legendaris yang telah melayani pelanggan setia selama puluhan tahun. Tempat-tempat ini bukan hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga menyimpan kisah panjang tentang tradisi, perjuangan, dan konsistensi rasa.

Berikut ini adalah daftar makanan legendaris yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun dan tetap menjadi primadona hingga kini:

1. Soto Kadipiro – Yogyakarta

Semangkuk Soto Kadipiro khas Yogyakarta
Soto Kadipiro, melegenda sejak tahun 1921 di Yogyakarta.

Salah satu makanan legendaris yang wajib masuk daftar adalah Soto Kadipiro dari Yogyakarta. Berdiri sejak tahun 1921, warung soto ini telah melewati empat generasi dan tetap eksis hingga kini. Kelezatannya terletak pada kuah bening yang kaya rasa, kaldu ayam kampung asli, dan sambal rawit segar yang bisa disesuaikan tingkat pedasnya.

Berbeda dengan soto lainnya, Soto Kadipiro tidak memakai santan, sehingga rasa gurihnya berasal dari rebusan tulang ayam yang dimasak perlahan selama berjam-jam. Tak heran, banyak wisatawan dari luar kota yang sengaja datang hanya untuk mencicipi seporsi kehangatan yang autentik ini.

Lokasinya yang berada di Jalan Wates, tak jauh dari pusat kota, menjadikannya mudah diakses. Meski tempatnya sederhana, suasana tradisional yang dipertahankan menjadi daya tarik tersendiri. Soto Kadipiro bukan hanya sekadar makanan, tapi juga warisan rasa yang telah menjadi bagian dari sejarah kuliner Jogja.

2. Nasi Campur Akwang (Non Halal) – Pontianak

Nasi Campur Akwang Pontianak yang legendaris
Nasi Campur Akwang, ikon kuliner khas Tionghoa Pontianak sejak tahun 1978.

Nasi Campur Akwang adalah legenda kuliner dari Pontianak yang telah hadir sejak tahun 1978. Dikenal karena porsi melimpah dan daging panggang yang juicy, nasi campur ini menyajikan kombinasi sempurna antara babi merah (char siu), babi panggang garing (siobak), ayam panggang, telur, dan sosis khas Tionghoa.

Keistimewaannya terletak pada sambal khas Kalimantan yang manis pedas, serta saus merah kental yang disiram di atas daging. Semuanya disajikan di atas nasi putih hangat dan menjadi comfort food bagi banyak orang.

Meski sudah memiliki beberapa cabang, kedai asli di Jalan Pattimura, Pontianak tetap menjadi favorit. Antrean panjang sudah jadi pemandangan biasa, terutama saat jam makan siang. Jika kamu ingin menikmati pengalaman otentik nasi campur khas Kalbar, tempat ini adalah jawabannya.

3. Toko Oen – Malang

Interior klasik Toko Oen di Malang
Toko Oen Malang, sajian es krim dan masakan kolonial sejak 1930.

Toko Oen adalah ikon kuliner di Kota Malang yang berdiri sejak tahun 1930. Tempat ini tak hanya menyajikan makanan, tapi juga atmosfer nostalgia era kolonial Belanda. Dengan desain interior khas tempo dulu, mulai dari jendela besar sampai meja kayu tua, makan di sini seperti kembali ke masa lalu.

Menu andalan mereka adalah es krim homemade dengan berbagai rasa klasik seperti vanila, mocha, dan rum raisin. Selain itu, Toko Oen juga menyajikan menu Eropa seperti steak dan schnitzel, serta menu khas Indonesia seperti nasi goreng dan bistik lidah sapi yang otentik.

Tempat ini populer di kalangan wisatawan dan warga lokal, bahkan sering dikunjungi tokoh penting sejak zaman penjajahan. Jika kamu ingin merasakan cita rasa sejarah dalam bentuk kuliner, Toko Oen adalah tempat yang wajib kamu kunjungi saat ke Malang.

4. Sate H. Ismail Couppay – Makassar

Sate daging khas Couppay Makassar dengan bumbu kacang kental
Sate legendaris khas Makassar yang tetap eksis sejak 1970-an.

Kalau bicara soal kuliner legendaris di Makassar, nama Sate H. Ismail Couppay pasti tak bisa dilewatkan. Berdiri sejak tahun 1973, warung sate ini terkenal dengan sate daging sapi dan ayam yang dibakar dengan arang kelapa sehingga menghasilkan aroma yang khas dan menggoda.

Yang membuatnya berbeda dari sate kebanyakan adalah bumbu kacang racikan keluarga yang kental dan legit, dipadukan dengan irisan lontong hangat. Satenya empuk, beraroma smokey, dan saus kacangnya kaya rasa rempah.

Warung sederhana ini tetap ramai, baik oleh pelanggan setia maupun generasi baru yang penasaran dengan rasanya. Tak sedikit yang rela antre demi mencicipi keaslian rasa yang konsisten selama puluhan tahun. Jika kamu sedang berada di Sulawesi Selatan, mampir ke sini wajib hukumnya!

5. Mie Ayam Gondangdia – Jakarta

Semangkuk mie ayam legendaris dengan topping ayam melimpah
Mie ayam yang jadi langganan pejabat dan artis sejak era 1960-an.

Dibuka sejak tahun 1968, Mie Ayam Gondangdia adalah salah satu ikon kuliner Jakarta yang tak lekang oleh waktu. Warung ini dulunya hanya berupa kedai kecil, namun kini telah berkembang menjadi restoran keluarga yang selalu ramai pengunjung.

Keistimewaan mie ini terletak pada tekstur mienya yang kenyal, topping ayam kampung cincang gurih manis, dan kuah kaldunya yang ringan namun sedap. Disajikan dengan pangsit goreng dan acar cabai rawit, sensasinya klasik banget!

Selain rasa yang konsisten, tempat ini juga punya nilai nostalgia tinggi. Banyak pelanggan yang kini membawa anak-cucunya kembali ke sini untuk mencicipi rasa masa kecil mereka. Cocok untuk penutup daftar makanan legendaris kali ini!

Penutup: Kuliner Legendaris yang Tak Lekang oleh Waktu

Itulah lima tempat makan legendaris yang sudah berdiri lebih dari dua dekade dan tetap eksis sampai sekarang. Bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan, konsistensi, dan kisah-kisah menarik yang membuat pelanggan selalu ingin kembali.

Dari gerobak nasi goreng malam di Jakarta, hingga warung ikan di pinggir pantai Sanur, semua punya pesonanya masing-masing. Kalau kamu pecinta kuliner sejati, wajib banget masukin tempat-tempat ini ke daftar jelajah makanmu!

Punya rekomendasi makanan legendaris di kotamu? Yuk share di kolom komentar dan bantu lestarikan warisan rasa Nusantara. Jangan lupa juga follow kami di media sosial untuk update artikel kuliner menarik lainnya!